Thursday, March 7, 2013

Let's Rock..!!!!

VA - Indonesian Best Slow Rock 2 (1990)

Best Cut : Ita Purnamasari & Yankson AI - Rindu Sampai Mati, Pendukung lain : Hari Moekti, God Bless, SAS, Berry Essex, Rolland Band, dan Bangkit Sanjaya. Download lagu kompilasi dari album Indonesian Best Slow Rock 2 (1990) : 1. Ita Purnamasari & Yankson AI - Rindu Sampai Mati 2. Hari Moekti - Terjaga 3. God Bless - Rumah Kita 4. SAS - Silau Duniawi 5. Berry Essex - Bangunlah 6. Rolland Band - Percakapan Satu Ruangan 7. Berry Essex - Awas Lupa Diri 8. Ita Purnamasari - Kau Duniamu Dan Aku 9. Bangkit Sanjaya - Terserak 10. SAS - Sampai Bertemu Lagi *** lainnya »

VA - Female One Hits Maker

Posting pertama di bulan September, baru sempat megang lagi komputer karena suatu hal. Iseng-iseng saya 'bikin' album kompilasi terdiri dari para penyanyi wanita yang mempunyai banyak kesamaan. Ada 12 penyanyi disini, semuanya masih sangat muda, mempunyai nama tenar cuma satu kata (kecuali Nira Diana, dua kata), mempunyai single hit cuma satu lagu (sepengetahuan saya), dan tak terdengar lagi kabarnya setelah hit besarnya itu. Mereka adalah Anty (Cinta Sendiri), Atik (Aku Sayang Padamu), Desya (Kembali), Etha (Terlalu Cinta), Flo (Sendiri), Icha (Cuma Kamu), Juliet (Kasih), Nakumi (S... lainnya »

VA - 10 Rock Vocalists Vol 2 (1996)

Ini adalah bagian kedua dari album kompilasi 10 Rock Vocalists. Menampilkan nama-nama besar para vokalis band rock Indonesia seperti Roffy Edgar, Punky Deaz, Encunk Hariyadi, Doddy Keswara, Achmad Albar, Yankson AI, Ecky Lamoh dan yang lainnya. Download lagu Kompilasi dari album 10 Rock Vocalists Vol 2 (1996) : 1. Roffi Edgar - Hanya Dia 2. Pungky Deaz - Maafkanlah 3. Encunk Hariyadi - Untukmu 4. Doddy Keswara - Gadis 5. Achmad Albar - Orang Orang Miskin Di Jalan Raya 6. Yankson AI - Jangan Putus Asa 7. Thomas SRB - Cinta Berlalu 8. Erwin Spider - Slammed Dance... lainnya »

Nike Ardila - Sandiwara Cinta (1995)

Sandiwara Cinta adalah album terakhir Nike Ardila. Nike mengalami kecelakaan mobil dan meninggal dunia ketika album ini baru saja dirilis. Meninggalnya Nike Ardila membuat album ini laris luar biasa di pasaran. Sukses album ini ditanggapi produser Nike dengan merilis beberapa lagu yang belum sempat dirilis ke pasaran. Download lagu Nike Ardila dari album Sandiwara Cinta (1995) : 1. Sandiwara Cinta 2. Deru Debu 3. Kau Bukan Untukku 4. Sanggupkah Aku 5. Cintaku Suci 6. Menyibak Tirai Kelabu 7. Bila 8. Pudar 9. Bayang Dirimu 10. Menanti Kejujuran *** lainnya »

Magnum - Self Title (1994)

Magnum terdiri dari Didu Martin (vokal), Surya (drum), Hendra (bass), Rohim Purwa (gitar) dan Deni Qatris (keyboard). Album ini dirilis akhir tahun 1994 diproduksi oleh Magnum / Project Q dan distributor oleh Virgo Ramayana Record. Single andalan di album ini berjudul Maaf Aku Cemburu dan Dengarlah. Download lagu Magnum dari album Magnum (1994) : 1. Maaf Aku Cemburu 2. Dengarlah 3. Lagu Indah Untukmu 4. Legenda Cinta 5. Koempoel Barenx 6. Mata Liar 7. Ambisi 8. Hanya Ada Satu 9. Patung *** lainnya »

Tipe X - A Journey (2007)

Tipe X terdiri dari Tresno (vokal), Micky (bass), Yoss (gitar), Aditya(drum), Billy (gitar), Anto (trombone), dan Andi (saksofon). Bisa dibilang Tipe X adalah pelopor musik ska di Indonesia. A Journey adalah album kumpulan hits Tipe X sepanjang perjalanan karir musiknya. Sebelumnya Tipe X merilis total empat album rekaman, album pertama Ska Phobia (1999), Mereka Tak Pernah Mengerti(2001), Super Surprise (2003) dan Discography Hitam Putih (2005). Album A Journey ini memuat lagu lagu terbaik Tipe X dari empat album tersebut seperti Genit, Kamu Ngga' Sendirian, Mawar Hitam, Selamat Jal... lainnya »

Jun Fan Gung Fu - Vertikal (2002)

Jun Fan Gung Fu terdiri dari Dawny (vokal), Vicky (gitar), Wally (drum),Ibnu (trombone), Wawan (tenor sax), Ucok (trompet), Zandi (sax) dan Drian (bass). Pertama mengeluarkan album tahun 1999 berjudul Naga 2000. Dua tahun lebih tidak merilis album dan tahun 2002 musik ska juga sudah tidak booming lagi, tapi JFGF membulatkan tekad merilis album keduanya berjudul Vertikal. Lagu andalan yang dbuatkan video klip adalah Hey Segalanya 'kan Terjadi, lagu lain adalah Astaga milik Ruth Sahanaya dengan aransemen ska. Download lagu Jun Fan Gung Fu dari album Vertikal (2002) : 1. Hey Segala... lainnya »

VA - Ska Mania (1999)

Tahun 1999 menjadi tahun ska bagi musik Indonesia. Di tahun ini banyak bermunculan kelompok ska yang memang sedang menjadi tren waktu itu. Pelopornya tentu saja kelompok Tipe X yang merilis album Ska Phobia di tahun yang sama. Album itu mendapat sambutan positif di masyarakat, berikutnya bermunculanlah kelompok-kelompok lain mengusung jenis musik yang sama ; ska. Beberapa kelompok yang tidak sempat merilis album sendiri mendapat kesempatan mengenalkan lagu mereka dalam album kompilasi. Album Kompilasi ska sendiri di tahun 1999 ini ada dua, satu produksi Musica Studiodiberi titel SKA... lainnya »

Purpose - Tiger Clan (1999)

Purpose berdiri tahun 1997 di Bandung Jawa Barat. Awalnya mereka sering berkumpul di studio musik di kawasan Titiran Bandung, sempat melanglang ke berbagai pub seperti Ohara, menjadi home band Ubud Cafe selama setahun lalu pernah juga main di Fame Station. Purpose terdiri dari Didin (bass), Willy(gitar),Romy(gitar), Andy dan Lutfi (vokal), Arya (drum), Wiwit (keyboard), Zen (saksofon) dan Iman (terompet). Tahun 1999 Purpose merilis album perdana Tiger Clandibawah bendera BMG Music Indonesia. Lagu yang sempat jadi hit adalah Scooby Doo dan Tiger Clan. Download lagu Purpose dari album... lainnya »

Jackpot - Self Title (2002)

Jackpot terdiri dari Ivan (vokal), Oemar (gitar), Iyank (bass) dan Candra(drum). Sebelum memakai namaJackpot, mereka pernah bernama Jakarta Band. Dengan nama Jakata Band, mereka sering tampil di kamps kampus dan dari kafe ke kafe. Ini adalah album perdanaJackpot yang dirilis tahun 2002. Musisi yang terlibat dalam pembuatan album ini adalah Bongky personel BIP. Download lagu Jackpot dari album Jackpot (2002) : 1. Jojing Sampai Pagi 2. Ku Masih Mencintainya 3. Tanda Cinta 4. Cewe Beruntung 5. Ode Buat Sahabat 6. Biar Miskin Asal Bahagia 7. November 8. Terbang Me... lainnya »

Wednesday, March 6, 2013

Kilas Balik Grup Rock Indonesia 90'an

Barang kali yang baru lahir di sekitar tahun 1990 tentu sama sekali belum merasakan dahsyat nya musik rock Indonesia pada waktu itu, Memang semenjak kecil saya paling suka musik rock,yang bagi saya musik rock itu musik yang megah,indah dan berskill tinggi. Band rock Indonesia sebut saja God Bless,Grass Rock,Elpamas,Rolland Band,Power Metal,Gong 2000,Andromedha,Kaisar,Slank,WhizzKid,Edane,U Camp.VooDoo,Boomerang dan Power Slave saat itu menjadi Ikon musik rock Indonesia.

God Bless yang pada waktu itu digawangi oleh Ahmad Albar(vocal) Ian Antono(gitar) Dony Fatah(bas) Yockie Suryoprayogo(keyboard) dan Tedy Sujaya(drum) di tahun 1988 mampu membuat torehan sejarah
musik rock di Indonesia lewat album Semut Hitam yang menghasilkan hits seperti "Kehidupan",''Rumah Kita" dan "Semut Hitam" Album ini merupakan Album yang paling laris dibandingkan album album sebelum nya seperti  album God Bless(1975) dan Cermin(1980).

Di album ini, terjadi lagi perubahan konsep musik God Bless. Dari yang tadinya lebih bernuansa rock progresif secara drastis berubah menjadi sedikit lebih keras dengan adanya pengaruh musik hard rock dan heavy metal, disamping unsur komersil untuk mempertimbangkan selera pasar. Pun demikian, kualitas musiknya masih tetap kental dipertahankan. Album ini juga menjadi inspirasi anak muda agar dapat terus berkarya dalam bidang musik rock.

Namun, setelah album Semut Hitam keluar, Ian Antono menyatakan keluar dari formasi God Bless. Posisinya kemudian digantikan oleh gitaris muda berbakat, Eet Sjahranie. Setelah masuknya dia, pada tahun 1989 dirilislah album berjudul Raksasa dengan hits Menjilat Matahari, Maret 1989, atau Misteri. Eet berhasil me-refresh sound gitar Ian Antono dan menjadikan God Bless lebih agresif. Ian Antono sendiri, setelah keluar dari God Bless terhitung sukses merintis karier solo sebagai pencipta lagu, aranjer dan produser

Grass Rock.,Awalnya berdiri  di Surabaya, 4 Mei 1984, Grass Rock diperkuat oleh Hari (vokal), Mando (kibor), Harto (gitar), Yudhie (bas), dan Rere (dram). Band ini kemudian sering mengusung lagu-lagu milik Yes, sehingga sering dijuluki sebagai Yes-nya Indonesia. Di tahun yang sama mereka kemudian mengikuti festival rock itu tapi gagal menjadi juara.Grass Rock telah merilis empat album Anak Rembulan (1990), Bulan Sabit (1992), Grass Rock (1994), Menembus Zaman (1999), dan satu single Rock Kemanusiaan "Prasangka". Setelah ditinggal Dayan yang meninggal 1999, Grass Rock tingga Mando (kibor), Edi Kemput (gitar), Yudi (bas), dan Rere (dram).

Elpamas,group rock dari kota Malang  mulai memperlihatkan talentanya sebagai grup rock yang layak diperhitungkan saat mereka berhasil merebut gelar Juara III di “Festival Rock Se-Indonesia” tahun 1984. Bahkan saat event tersebut digelar lagi pada tahun 1985 dan 1986, Elpamas yang waktu itu diperkuat oleh Dollah Gowi (vokal), Toto Tewel (gitar), Didiek Sucahyo (bas), Edi Daromi (kibor) dan Rastato mampu meraih predikat Juara I selama dua kali berturut-turut. Sementara Toto Tewel, juga mampu mengantongi gelar sebagai gitaris terbaik.

Karier Elpamas kemudian semakin terasah dengan seringnya mereka tampil di pentas-pentas musik besar, antara lain mendampingi God Bless pada “Tour Raksasa Gudang Garam”, tahun 1989
Di dunia rekaman, nama Elpamas juga mampu mencatat prestasi yang cukup lumayan. Salah satu lagunya, yaitu Pak Tua menjadi tembang klasik mereka yang mungkin paling dikenal masyarakat. Tembang karya Pitat Haeng (nama samaran yang digunakan Iwan Fals) yang termuat di album Tato tersebut konon mampu mendongkrak penjualan albumnya hingga mencapai angka 5 keping. Sebuah jumlah yang menyedihkan pada masa itu. Itupun dibeli oleh orang tuanya masing-masing.
Lagu itu sendiri — yang bercerita tentang seorang penguasa yang sudah tua tapi belum mau pensiun — sempat dicekal, tidak boleh ditayangkan di TV. Pasalnya, liriknya dianggap telah menyinggung penguasa orde baru.

 Rolland Band merupakan grup musik rock era tahun 80an akhir yang bermarkas di Jogja. Saat itu group ini beralamat di Jl. Wakhid Hasyim No.119 Yogyakarta. Dari gayanya bisa dibilang grup ini Judas Priestnya Indonesia. Tidak kalah dengan gayanya, lagu-lagunyapun bernuansa ala Judas Priest seperti lagu yang berjudul Teror.Rolland terdiri dari Petrus S., – (Vocalis), Ivan S., Bento Jepang –( Lead Guitar), Lugudz Nugroho – (Bass/Vocal), dan Yoyok – (Drum).Mungkin banyak orang tidak mengenal grup ini. Padahal saat itu grup ini sangat menjanjikan. Dengan suara lengkingan vokalisnya seperti dalam lagu “Roda Kehidupan” sungguh cirikhas rock kentara banget dalam band ini.

Rolland Band dengan mengusung musik Heavy metal pernah menjadi juara pertama sekaligus berpenampilan terbaik dalam festival heavy Metal yang diselenggrakan oleh sebuah majalah musik ibukota (majalah Vista), Jakarta 1986. Satu-satunya band daerah yang dengan gemilang sanggup berbicara banyak di setiap jelajah panggungnya.

Ketika itu mereka mengungguli Slank (Jakarta) yang hanya berhasil merebut juara harapan III. Kini, Kaka dkk (Slank) kini sudah "merajai" mainstream musik cadas dan makin kokoh di ladang industri musik Indonesia.
Ini lah yang membuat Billboard memberi kesempatan untuk album perdana berjudul "Gigolo".

 Beberapa lagu seperti "Gigolo", "Teror", dan "Percakapan Satu Kamar", bisa diterima publik karena familier di telinga, bahkan bagi kalangan awam sekalipun.

Sayang, karena masalah internal, Rolland Band pun bubar pada pertengahan 1989. Kenyataan pahit itu, memaksa para personelnya harus mencari jalan hidup sendiri-sendiri. salah satunya dengan terbentuknya band Rolander.

Power Metal,group rock dari Surabaya ini adalah pemenang Festival Rock se-Indonesia V (1989) versi Log Zhelebour. Sebagai promotor merangkap produser, Log Zhelebour memang belum menjanjikan grup band juara pertama Festival Rock se-Indonesia langsung teken kontrak rekaman album, baru sebatas direkam di album kompilasi 10 Finalis Festival Rock se-Indonesia V, tapi mereka dijanjikan ikut tour 10 kota, kebetulan waktu itu Log mempersiapkan pagelaran Tour Rakasasa God Bless(1990).

Usai mengikuti tour, akhirnya tawaran rekaman datang dari Log Zhelebour.
Dengan formasi Arul(vokal), Ipunk (gitar), Prass Haddy (bas), Raymond Ariasz (kibor), dan Mugix Adam (dram), Power Metal berhasil merampungkan album perdananya diberi judul Power One (1991), yang dirilis dibawah bendera Logiss Records.

Lewat debut albumnya ini, Power Metal langsung melesat ke putaran orbit grup rock papan atas. Mereka mulai diperhitungkan, setidaknya popularitas Power Metal sudah sejajar dengan band seniornya alumni Festival Rock se-Indonesia, seperti Elpamas dan Grass Rock.

Album Power One mendapat sambutan menggembirakan dari rockers mania. Album ini sendiri melahirkan sejumlah hits, diantaranya Angkara, Satu Jiwa, Pengakuan dan Bayangan Dirimu. Di samping dua lagu lainnya, yakni Malapetaka dan Cita Yang Tersita.
Kesuksesan album ini membuat Power Metal diganjar penghargaan sebagai Pendatang Baru Terbaik di ajang BASF Awards 1991. Angka penjualan kaset album Power One sendiri waktu itu laku di atas 300 ribu kopi. Sebuah angka penjualan yang cukup fantastik untuk sebuah grup rock beraliran heavy metal. Sementara grup rock yang bisa menembus angka itu baru God Bless, lewat album Semut Hitam (1989).

Sukses album pertama, Power Metal kembali menanda-tangani kontrak untuk album kedua. Di tengah persiapan album kedua, Ipunk mengundurkan diri, dan posisinya digantikan Lucky Setyo W, gitaris Andromedha Rock Band yang juga The best guitaris di Festival Rock se-Indonesia V. Album kedua berjudul Power Mission dirilis pada tahun 1992, diikuti album Power Demons (1993), Serigala (1995), dan Pesta Dansa (1996).
Perubahan personel terjadi lagi. Raymond dan Mugix mundur. Sementara itu Power Metal harus dikejar target menyiapkan album baru lagi. Untuk mengisi kekosongan itu, akhirnya ditariklah Ekko Dinaya (drummer) dan James Ireng (kibor). Album Peace,Love & War (1998) dirilis. Sayang, album ini lagi-lagi kurang mujur di pasaran walau secara musikalitas bagus.

 Gong 2000 adalah grup musik beraliran rock yang digawangi Ian Antono(gitar), Yaya Muktio (drum), Harry Anggoman (keyboard), dan Donny Fatah(bas) dengan vokalis Ahmad Albar Band ini didirikan pada awal 90-an. Bisa dikatakan bahwa Gong 2000 adalah miniatur dari God Bless  karena sebagian besar personelnya adalah juga personel God Bless.

 Selama kariernya Gong 2000 telah menghasilkan “Bara Timur (1991), album ganda mereka Gong Live In Jakarta (1992), album kedua, Laskar (1993), dan album terakhir mereka, Prahara (1998)”. Penampilan kelompok ini ditutup pada akhir tahun 2000, 31 Desember di pantai Bende, Ancol, Jakarta Utara, menampilkan bintang tamu Amy Search dan penyanyi Singapura, Ramli.


Band Andromeda adalah band rock dari Surabaya yang terkenal dengan tembangnya Lamunan dan Prestasi. Band ini pula yang kemudian melambungkan nama Yoyok sebagai drummer yang sekarang penggebuk drum Padi.Andromedha juga pemenang Festival Rock Se Indonesia ke 7 Log Zhelebour.

Kaisar,group rock dari Kota Solo yang di gawangi oleh Benazir(vocal) Kecuk(gitar)Yudi Kosasih(keyboard) Didiek Ermas(bas) dan Ary(drum) adalah finalis Festival Rock Se Indonesia ke 5 Log Zhelebour di mana lagu Kerangka Langit dinobatkan sebagai lagu terbaik tahun 1989.

Lagu Kerangka Langit sungguh populer pada saat itu hingga sampai sekarang pun masih digunakan sebagai lagu wajib untuk peserta festival rock.Pada tahun 1991 Kaisar meraih pemenang Festival Rock Se Indonesia ke 6 Log Zhelebour dengan lagu nya Garis Bintang.Kemudian tahun 1993 mereka mengeluarkan album berjudul Mulut Angin di mana formasi drumer yang saat itu Ary di gantikan  oleh Burhan.

Kompilasi Alternatif Mania
Ray Vhisnu Album Daur Ulang
Anang Album Biarkanlah
Anang Album Melayang
Andy Liani Album Falgat 727
AKA Album Sky Rider

Sejarah Rock Indonesia

Musik rock di Indonesia mulai menjejak pada tahun 1970-an. Dan kemunculannya pun tidak bisa dilepaskan dari para pionir mulai dari Giant Step, God Bless, Gang Pegangsaan, Gypsy, Super Kid, Terancem, AKA/SAS, Bentoel, hingga Rawe Rontek. Tapi sebelum tahun 1970-an, sebenarnya sudah ada sebuah band bernama The Rollies, yakni grup band beraliran jazz rock yang dibentuk di Bandung dan menjadi kebanggaan Kota Kembang pada tahun 1967, bahkan sempat populer hingga awal 1980-an. Para personelnya terdiri dari Bangun Sugito (vokal), Uce F. Tekol (bas), Jimmy Manoppo (drum), Benny Likumahuwa (trombon), Delly Joko Arifin (keyboards/vokal), Bonny Nurdaya (gitar), dan Teungku Zulian Iskandar (saksofon). The Rollies adalah kelompok rock tertua Indonesia dan termasuk grup yang paling sering mengalami bongkar pasang pemain. Dalam perjalanannya, grup yang telah merintis ke dunia rekaman pada tahun 1967 ini sempat menjadi grup papan atas yang disegani penonton Bandung, Jakarta, Medan, dan Malang. Banyak yang menganggap The Rollies sebagai peletak dasar band rock Indonesia yang telah memberikan kontribusi bagi musik Indonesia masa kini. Giant Step Nama Giant Step memang tidak sefenomenal dan melegenda seperti halnya The Rollies atau God Bless. Meski demikian, grup era 1970-an asal Kota Bandung ini bisa dikatakan sebagai satu-satunya band rock Indonesia pada masa itu yang paling tidak suka membawakan lagu-lagu orang lain atau grup lain. Dengan kata lain, Giant Step merupakan band rock yang berani "melawan arus" pada masa itu. Ketika band-band rock pribumi lain gemar membawakan lagu-lagu karya The Beatles, Rolling Stones, Led Zeppelin, Deep Purple, Black Sabbath, atau Grand Funk Railroad, Giant Step justru lebih bangga membawakan lagu-lagu karya mereka sendiri. Mereka juga termasuk band rock yang lumayan produktif. Setidaknya ada tujuh album yang dihasilkan dalam kurun waktu 1975-1985. Tentu bukan hanya itu, Giant Step pun termasuk dari sedikit band rock pribumi yang berkiblat pada jenis musik progresif yang pada masa itu lebih sering disebut sebagai art rock, seperti yang diusung grup-grup Inggris macam King Crimson, Jethro Tull, Pink Floyd, Gentle Giant, Yes, Genesis, dan ELP (Emerson, Lake, and Palmer). Benny Soebardja dan Albert Warnerin adalah dua orang yang membidani kelahiran Giant Step pada awal 1970-an di Bandung, kota yang sering dijuluki sebagai gudangnya para seniman musik yang kreatif. God Bless Setelah The Rollies dan Giant Step, God Bless gantian menyandang predikat sebagai grup band rock papan atas di Indonesia pada masa itu. Bahkan bisa dibilang, God Bless adalah raja panggungnya musik Indonesia. God Bless mendeklarasikan diri sebagai grup band rock pada 5 Mei 1973, dengan formasi awal Achmad Albar (vokal), Fuad Hassan (drum), Ludwig Lemans (gitar), Donny Fattah (bas), dan Jockie Soeryoprayogo (keyboards). Di antara beberapa band rock yang hadir di masa itu, seperti Giant Step dan The Rollies, God Bless bisa dibilang hampir tak tertandingi. Kendati kerap mengusung repertoar asing milik Deep Purple, ELP hingga Genesis, namun aksi panggung serta skill masing-masing personelnya boleh dibilang di atas rata-rata. Tapi karena terlalu sering menyanyikan lagu asing, gaya musik para personel God Bless sedikit banyak terpengaruh. Hal tersebut tergambar jelas dalam garapan musik album perdana mereka, “Huma di Atas Bukit”, yang cukup banyak terpengaruh sound Genesis. Selain tidak memiliki gaya bermusik yang solid, keanggotaan God Bless juga bisa dibilang kurang solid. Sebab, dalam perjalanannya grup ini terhitung sangat sering gonta-ganti personel. Dari grup ini, nama Ian Antono mulai menarik perhatian dan menjadi gitaris pertama yang berkibar di jalur rock Indonesia. Grup-Grup Lain Sebenarnya cukup banyak grup band rock Indonesia yang eksis di tahun 1970-an. Tapi, lagu-lagu yang dimainkan di era itu kebanyakan bukanlah lagu karya mereka sendiri, melainkan milik band-band luar negeri, misalnya lagu milik Deep Purple, Jefferson Airplane, Black Sabbath, Genesis, Led Zeppelin, Kansas, Rolling Stones hingga ELP. Tradisi yang kontraproduktif itu kemudian melahirkan beberapa band Indonesia yang namanya sempat mengharum di pentas nasional. Sebut saja misalnya El Pamas, Grass Rock (Malang), Power Metal (Surabaya), Adi Metal Rock (Solo), Val Halla (Medan) hingga Roxx (Jakarta). Lalu, sejak awal tahun 1980-an, musik rock agak sedikit “terlupakan” lantaran booming-nya musik thrash metal di kalangan anak-anak muda, bahkan di seluruh dunia. Sejak saat itu, mulailah bermunculan warna-warna baru dalam musik rock dengan sound yang lebih garang, speed menonjol, lengkingan vokal yang tinggi, dan distorsi gitar yang lebih tebal, seiring dengan majunya perangkat efek gitar dan teknologi sound system-nya. Pada Era 1980-an hingga 1990-an akhirnya muncul mazhab-mazhab musik heavy metal, hard rock, dan speed metal. Penampilan-penampilan musisi pada era ini tergolong "gila". Bahkan para fans-nya juga membuat geng-geng guna mendukung grup band-nya masing-masing, dan ini menjadi cikal bakal seringnya tawuran di saat live music. Pada era ini pula mulai ada fans yang melakukan head banger alias mengibaskan rambut yang gondrong atau menggoyang-goyang kepala sambil mengikuti beat lagu, disertai salam metal tiga jari (yang kemudian salam ini dipakai oleh salah satu partai di Indonesia). Meski band-band rock di tahun 1980-an sedikit terlindas oleh roda musik heavy metal, tidak demikian halnya dengan musisi rock solo. Sebab, pada tahun 1985, muncul nama Nicky Astria dengan albumnya, “Jarum Neraka”, yang digarap bersama Ian Antono. Album itu ternyata laris di pasaran hingga terjual di atas 250 ribu kaset. Album “Jarum Neraka” itu disebut-sebut sebagai album rock Indonesia pertama yang mampu menyaingi album lagu pop dalam mendobrak angka penjualannya. BASF Awards menganugerahi album ini sebagai album rock terlaris di tahun yang sama. Roxx, Sebuah Kegairahan Baru Pada tahun 1980-an juga di Indonesia muncul sebuah kegairahan baru dalam musik rock. Sebuah grup band bernama Roxx dianggap sebagai icon kegairahan baru tadi. Roxx adalah grup cadas era 80-an yang pernah menjadi fenomen pada masanya. Mereka pun dianggap sebagai grup yang paling beruntung karena dengan mudah bisa melakukan rekaman untuk single pertama mereka, “Rock Bergema”. Kemudahan itu bisa mereka raih setelah menjadi salah satu finalis “Festival Rock Se-Indonesia ke-V”. Bagi Roxx, mendapat kontrak rekaman dari label adalah obsesi yang terlalu muluk pada saat itu. Jangankan rekaman, demo rekaman bisa diputar di radio saja mereka sudah bahagia. Saat itu, stasiun radio yang rutin mengudarakan musik- musik rock atau metal adalah Radio Bahama, Radio Metro Jaya, dan Radio SK. Dari beberapa radio tersebut mungkin yang paling legendaris adalah Radio Mustang. Sebab, mereka punya program bernama “Rock N’ Rhythm” yang mengudara setiap Rabu malam dari pukul 19.00 – 21.00 WIB. Pada era 1980-an pula para pencinta musik rock mencicipi masa-masa kejayaan di seluruh Indonesia. Tetapi kejayaan itu tidak bertahan lama lantaran para fans masing-masing band yang memiliki geng-geng-nya sendiri-sendiri mulai bersikap anarkis dan mau menang sendiri. Mereka ingin diakui sebagai geng yang terkuat, terbesar, dan anggotanya terbanyak. Sejak saat itu mulailah setiap pentas musik rock diwarnai dengan tawuran, kekacauan, bahkan sampai menimbulkan korban jiwa. Musik Independen Memasuki era 1990-an, muncul gerakan baru dalam industri musik Indonesia yang independen. Gerakan ini muncul karena begitu banyaknya artis dan grup yang tak berhasil menembus perusahaan rekaman besar atau major label. Gerakan independen ini muncul juga karena para pemusik tak rela kreativitasnya diutak-atik dan didikte oleh perusahaan-perusahaan rekaman yang besar. Gerakan independen ini digagas oleh kelompok rock asal Bandung, PAS Band, yang bergerilya memasarkan album mereka sendiri. Ternyata, usaha PAS Band berbuah sukses. Gerakan independen ini pun tak hanya berhenti di situ, malah terus merambah ke mana-mana. Beberapa grup musik independen ini malah melakukan terobosan pasar secara internasional, seperti yang telah dilakukan oleh kelompok Tengkorak, Discus, dan Mocca. Begitu riuh dan dinamis adegan musik Indonesia saat ini. Semakin yakinlah kita bahwa musik Indonesia masih tetap bernapas, masih tetap menggeliat walaupun didera pelbagai kendala.